Beranda > Selamat Menjadi Autis > Selamat Menjadi Autis

Selamat Menjadi Autis


Hati-hati, keautisan akan menyerbu anda dan orang-orang terdekat anda. Dunia Maya semakin menjelma menjadi momok kehidupan yang menggerus dunia nyata. Lama kehidupan di dunia nyata semakin sedikit seiring dengan berkembangnya teknologi yang memanfaatkan dunia maya dalam hal ini beragamnya aplikasi-aplikasi di internet. Orang-orang lebih senang bermanja-manja di depan komputer yang tersambung dengan koneksi internet dan bisa menjelajah dunia melalui dunia maya dibanding bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang-orang disekitarnya dalam dunia dunia nyata. Dunia maya memang menarik sehingga kebanyakan orang lupa dengan dunia yang sebenarnya.

Kemajuan teknologi menimbulkan berbagai macam kerugian. Namun kita tak boleh menutup mata akan pentingnya tekhnologi terhadap pentingnya kehidupan. Tekhnologi seharusnya dipahami menjadi alat pengantar untuk mempermudah peran manusia dalam melakukan hal. Namun pemahaman semacam ini seolah hanya sebagai hiasan dan kenyataannya kehidupan bergantung pada tekhnologi. Terlebih dalam hal ini mengerucut dalam dunia informasi online yang terus berkembang sesuai selera semua umur.

Munculnya aplikasi online seperti facebook, twitter, forsquare, yahoo, google, kaskus dan aplikasi elektronik lain memicu manusia untuk masuk lebih ke dalam dunia maya. Komunikasi lebih gampang dan simple. Tak perlu harus bertatap muka jika ingin bertemu atau sekedar menyapa. Menyebarkan informasi juga semakin mudah. Namun jika “alat” ini digunakan secara tidak tahu waktu dan aturan dalam dunia nyata, maka hidup di dunia nyata lebih mempunyai waktu sedikit dibandingkan dengan waktu dalam dunia maya. Energi yang seharusnya dipakai dalam dunia nyata tersedot dengan perlakuan-perlakuan manusia dalam dunia maya.

Lihat saja bagaimana beribu orang menghabiskan waktunya untuk mendalami ilmu game online. Hitung saja berapa uang mereka yang dihabiskan untuk membayar warnet, membeli tagihan internet modem atau juga membeli waktu bagi mereka yang mempunyai rezeki berlebih. Tiap hari menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer hanya untuk sesuatu yang tak penting bagi hidup. Membuang umur secara tak sengaja hingga sadar bahwa umur sudah menua seiring mubadzirnya waktu yang terbuang sia-sia.

Jika sudah begitu orang akan bertingkah autis terhadap lingkungan sekitar. Terlalu over menggunakan aplikasi online yang sebenarnya menguras habis waktu untuk berpikir di dunia nyata. Itu jika kita sadar, kalau tidak? Memang secara tidak sadar kita telah melakukannya sedikit demi sedikit dan lama kelamaan menjadi sebuah kebiasaan yang tak terbantahkan. Hal-hal kecil mudharat kita anggap kebiasaan dan keautisan mulai membayangi kehidupan anda.

Autis tidak memandang usia berapakah anda. Dengan selalu memakai facebook, twiter, forsquare dan aplikasi lain yang membuat anda lupa waktu, lupa tugas anda sehari-hari adalah salah satu autis di bidang jaringan internet. Internet boleh-boleh saja untuk mengetahui sisi lain dunia ini yang belum terjamah tangan manusia sekalipun. Namun penggunaannya harus dibatasi secara sadar diri. Kadangkala internet bisa menjadi candu yang lebih berbahaya daripada narkoba. Semisal candu terhadap game online yang membuat orang lupa akan waktu dan dirinya sendiri.

Tidak bisa dipungkiri bahwasanya jaringan teknologi berbasis internet maupun elektronik lain yang mempunyai software yang dapat diakses dimana saja sangat digemari oleh anak-anak muda bahkan orang tua pun tak mau kalah. Software teknologi yang di kemas di dalam handphone, blackberry, ipod dan netbook pun bermunculan. Tak perlu lagi susah ke warnet, cukup menghidupkan barang-barang di atas untuk membuka aplikasi internet yang canggih. Cukup di tempat dimana anda sekarang berada. Mudah bukan?

Keautisan yang mulai menyerang anak muda di seluruh dunia akan elektronik entah itu internet atau aplikasi software boleh jadi memiliki pesan khusus. Pesan khusus itu berupa kesadaran kita sendiri untuk menyaring kebiasaan-kebiasaan penyebab autis. Gunakan hal seperlunya saja, tidak perlu sampai mengurangi jatah waktu hidup kita. Jika tak bisa mengendalikan, berarti anda merelakan waktu hidup terkuras untuk hal yang sepele. Bukankah bisa kita gunakan untuk hal-hal yang positif? Atau mungkin ada konspirasi atas maraknya penyebab keautisan di penjuru dunia? Siapa tahu.

-( ochidusyifer, di bulan november )-

  1. Maret 22, 2011 pukul 12:23 am

    Hati-hai kuper dan kesotoyan akan/telah menyerbu anda dan orang2 terdekat anda.

    makanya baca …baca… dan buka mata hati anda ….
    http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6836396

    joking around using autism word, not cool at all

    • bagusrosyid
      Maret 25, 2011 pukul 11:15 am

      wah suatu kehormatan seorang Andrew Darwis mampir di blok ane… huehehe. Kebetulan ane juga seorang Kaskuser om Andrew… 🙂

      Ane ingin membalikkan kata2 ente ini
      “Hati-hai kuper dan kesotoyan akan/telah menyerbu anda dan orang2 terdekat anda.

      makanya baca …baca… dan buka mata hati anda ….”

      Ente menulis komentar itu sudah membaca keseluruhan artikel ane belum?
      Coba disimak baik-baik, inti artikel ane…
      “Keautisan tehadap teknologi itu harus diimbangi dengan sesuatu yang berguna Om. bukan melulu meninggalkan dunia nyata dan berubah menjadi makhluk dunia nyata tanpa manfaat. Contohnya seorang pelajar yang selalu maen2 di dunia maya sehingga lupa dirinya pelajar. Padahal yg dibuka di internet itu adalah kategori maenan2 semua yang cuma menghabiskan waktu tanpa ada guna. Jikalau menghabiskan waktu di dunia maya tapi untuk pekerjaannya (memang itu pekerjaannya) ya apa salahnya??? Kalo itu menambah pengetahuan, apa salahnya? kalo itu menambah wawasan, apa salahnya? tapi kalo seluruh waktu dihabiskan tanpa mempunyai manfaat dari menghabiskan waktu di internet, apakah itu benar??? itulah autis yang negatif…
      coba perhatikan baik-baik.

      cendolin ane dong om andrew… :hammer

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar